Mungkin ia perlu tahu bahwa ada seorang gadis yang menunggunya. Berusaha untuk tidak menaruh harapan apapun padanya, namun tetap menjadi satu-satunya orang yang tersakiti. Mungkin ia memang tidak bermaksud apapun, atau bahkan tidak berniat untuk menyakiti gadis itu sedikit pun. Dan mungkin gadis itu belum sepenuhnya menyadari bahwa cintanyalah yang telah membuat dirinya terluka.
Kupikir memang sudah waktunya aku benar-benar belajar untuk merelakan seseorang yang berharga dalam hidupku. Suatu saat, jika aku boleh meminta, bisakah Tuhan memberikanku kebahagiaan yang berlipat ganda, ketika takdir mengharuskanku untuk melihatnya bahagia bersama orang lain?
Bahagia bila melihatnya bahagia, itulah yang benar-benar kuminta.
Transparent Butterfly
That's drawing my story somehow :)
BalasHapusNice job
your story?
HapusIt must be really hurts :') *pats*
semangat Ifaa~!